*****
Di SMP Bulan Bintang (Emang ada ya?? *abaikan), terdapat 5 sahabat.
Mereka adalah Ovie, Yasmin, Adit, Lala, dan Randy. Mereka telah
bersahabat sejak kecil. Ya, rumah mereka berdekatan jadi kemana-mana
selalu bersama. Selain itu, takdir juga sepertinya sangat menginginkan
mereka terus bersama. Sejak TK hingga sekarang kelas 2 SMP, mereka 1
sekolah bahkan sekelas. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Tapi
itu yang membuat hubungan mereka makin erat. Mereka saling melengkapi 1
sama lain. Sungguh, persahabatan yang mereka jalin sangat indah. Inilah
kisah persahabatan mereka....
"Lala!! Ayo cepetan nanti
telat nih." Omel Yasmin yang sudah lelah menunggu Lala. 3 sahabatnya
yang lain hanya tersenyum kecil.
"Iya iya bentar napa. Tadi kan adik aku nyembunyiin sepatuku makanya lama kan musti nyari dulu." Lala membela dirinya.
"Ya udah buruan pakai
sepatunya. Udah jam 06.40 nih. Gak mau telat kan?" Ujar Randy. Lala
hanya menggeleng dan bergegas mengambil sepedanya di garasi. 5 sahat itu
segera mengayuh sepeda mereka menuju ke sekolah.
"Huft... untung aja pagarnya belum ditutup." Kata Ovie lega.
"Iya. Gara-gara Lala lelet
kayak siput nih..." Keluh Adit. Ovie, Yasmin, dan Randy hanya tertawa
sedangkan Lala langsung ngambek.
"Iiiihh... Adit jahat!
Masa aku cantik begini disamain sama siput? Udah ah kesel lama-lama."
Lala langsung berjalan ke kelas.
"Jiah, ngambek dia. Udah
yuk kita susulin." Ajak Yasmin yang diangguki oleh Ovie, Randy, dan
Adit. Mereka berempat segera menuju ke kelas menyusul Lala yang sudah
duluan.
"La, jangan ngambek dong.
Aku minta maaf deh..." Pinta Adit begitu sampai kelas dan melihat Lala
masih cuek dan ngambek gara-gara dia.
"Udah lah La, ga usah
ngambek gitu. Tadikan cuma bercanda aja si Adit." Kata Ovie sambil duduk
dibangkunya, di samping Lala.
"Iya La, tadi aku cuma bercanda kok. Jangan ngambek ya! Please..." Pinta Adit lagi. Dia memasang tampang melasnya yang membuat Lala ingin tertawa.
"Hahaha tampang kamu lucu
banget Dit. Beneran kayak kucing minta dikasih makan. Haha... aku maafin
kok. Lagian tadi juga aku cuma bercanda aja ngambeknya. Ga mungkin aku
marah beneran sama sahabat-sahabat terbaik aku." Jawab Lala sambil
mencubit pipi Adit yang sekarang cemberut.
"Pipi aku bukan kue cubit
tau. Lagian kalau mau nyubit pipi Yasmin aja tuh yang tembem kayak
bakpau." Adit menunjuk Yasmin yang sedang menulis di buku harian yang
selalu di bawanya. Yasmin langsung menutup pipinya dengan kedua tangan.
"Yeee enak aja. Kalau mau
nyubit pipi aku bayar dulu..." Ujar Yasmin. Keempat sahabatnya hanya
tertawa saja. Tak lama, Bu Lis masuk ke kelas VIII-3.
"Selamat pagi anak-anak!!" Sapa Bu Lis.
"Pagi bu!" Jawab seluruh murid kelas VIII-3.
Setelah itu, pelajaran Bahasa Indonesia pun dimulai. Dilanjutkan dengan
pelajaran IPS oleh Pak Yana. Sampai akhirnya waktu istirahat tiba.
(Maaf ya ga ceritain kegiatan belajarnya. Lagi males -_-V)
Istirahat...
"Pak Yana tega banget sih ngasih tugas setumpuk gitu sama kita? Sampe
150 soal coba. Aku kan ga ngerti sama sekali." Keluh Randy. Dia memang
nilai akademiknya paling rendah diantara mereka ber-5.
"Iya. Ga tau apa kalau kita udah banyak tugas dari Bu Lis?" Tambah Yasmin. Lala hanya geleng-geleng kepala.
"Kan Pak Yana kasih tugas banyak supaya kita belajar terus jadi anak pintar." Nasihat Lala.
"Ya kamu kan pinter La.
Wajar aja kamu ga protes. Toh kamu juga bisa ngerjain semuanya ya kan?
Kalo kita kan ga ngerti La." Jawab Ovie yang disetujui oleh yang lain.
Lala hanya cengar-cengir ga jelas.
"Hehe... iya-iya jangan
pada mojokin aku. Nanti pulang sekolah kita kerjain bareng aja mau ga?"
Tawar Lala. Yang lain langsung tersenyum senang dan mengangguk.
"Eh, ini kita ngobrol aja nanti waktu istirahatnya abis loh. Ke kantin yuk. Aku laper nih." Ajak Adit.
"Dasar, makan aja yang dipikirin. Udah gendut Dit jangan ditambah lagi..." Ledek Randy. Lala, Yasmin, dan Ovie langsung tertawa.
"Biarin gendut yang
penting sehat. Lagian, makan itu kebutuhan penting buat kita tau. Kalau
kalian ga mau juga ga papa. Aku bisa ke kantin sendiri" Adit membela
diri dan langsung menuju kantin meninggalkan keempat sahabatnya yang
saling pandang lalu menyusulnya.
"Hey, ngambek nih ceritanya?" Goda Randy.
"Dih enggak sih aku ga ngambek. Haha... akhirnya ikut ke kantin jug kan?" Tawa Adit.
"Dikira kamu marah Dit. Ya udah ayo ke kantin." Ajak Ovie. Akhirnya mreka pergi ke kantin bersama,
"Eh iya, nanti jadi ngerjain PR IPS bareng? Jadinya di rumah siapa?" Tanya Yasmin. Yang lain hanya mengangguk.
"Jadi kok tapi belum tau mau di rumah siapa. Enaknya di rumah siapa?" Jawab+tanya Lala.
"Hmm... Di rumah Ovie aja yuk! Rumah Ovie kan yang paling luas tuh.
Lagian juga di rumah Ovie ga ada anak kecil jadi ga ganggu." Usul Randy.
Ovie yang sedang meminum jus jeruk yang dipesannya langsung tersedak.
"Uhukk uhukk..." Ovie batuk-batuk karna tersedak(-_-).
"Aduh Vie, kamu kenapa
sih? Aku salah ngomong ya? Maaf deh kalau aku salah ngomong." Kata
Randy. Ovie menggeleng pelan.
"Ga kok kamu gak salah
ngomong Ran. Itu tadi ada anak kelas 7 yang lucu banget tingkahnya.
Makanya aku tersedak soalnya nahan ketawa pas minum hehe..." Jawab Ovie
sambil nyengir.
"Oh kirain kenapa. Oh iya jadi gimana Vie, bisa kan kalau di rumah kamu?" Tanya Adit memastikan.
'Aduh, gimana nih? Ga mungkin kalau di rumah nanti bisa ketauan temen-temen. Gimana nolaknya ya?' Batin Ovie.
"Hey Vie, kok malah ngelamun? Gimana bisa ga?" Lala mengulangi
pertanyaan Adit. Ovie langsung tersadar dari lamunannya.
"Eh ga papa kok. Sorry ya ga bisa di rumah gue. Soalnya... soalnya lagi
dibenerin kamar mandinya jadi berisik. Kan ga enak kalau belajar
keadaannya berisik gitu." Jawab Ovie sedikit gugup. Tapi sepertinya
empat sahabatnya itu tak begitu memperhatikan kegugupan Ovie dan mereka
langsung percaya.
"Oh
gitu... kalau gitu di rumah Lala aja kalau gitu. Gimana La?" Usul
Yasmin. Ovie bernafas lega karena 4 sahabatnya ini percaya akan
alasannya.
"Mmmm... Ya udah
deh. Lagian kata Mama nanti Mama mau pergi ke rumah saudara di Bogor.
Kalau gitu pasti si Fira (Adik Lala) mah diajak. Papa juga masih di
Batam. Ya udah deh di rumahku aja." Lala menyetujui usul Yasmin.
Akhirnya mereka sepakat akan menerjakan PR IPS di rumah Lala.
*****
"La, yang ini jawabannya apaan sih? Keder nih soal ngejebak banget. Jawabannya kagak ada di buku La." Tanya Yasmin.
"Ih Yasmin, ini tuh
jawabannya di halaman 69. Kamu nyarinya gimana sih? Aku aja dapet
jawabannya masa kamu enggak?" Kata Lala geregetan soalnya dari tadi
Yasmin nanya terus.
"Ya
maaf La. Kan aku ga tau hehe... makasih ya!" Jawab Yasmin lalu kembali
menekuni 150 soal IPS yang diberikan Pak Yana. Lala hanya geleng-geleng
kepala lalu menoleh ke sahabatnya yang lain. Dilihatnya Randy yang sibuk
dengan HP-nya karena udah pusing ngerjain soal setumpuk itu. Adit yang
lagi sibuk sama soal-soal yang ada. Tapi pandangan Lala terhenti pada
Ovie yang sedang melamun.
"Huft... gimana ya sekarang keadaannya?" Gumam Ovie.
"Vie, kamu kok ngelamun
sih? Ngelamunin apaan? Itu udah selesai tugasnya?" Tanya Lala
bertubi-tubi. yang lain langsung menghentikan aktifitasnya dan menatap
mereka berdua.
"Ga kok aku ga papa. Ini
udah hampir selesai." Jawab Ovie sambil menekuni kembali soal-soal yang
ada di hadapannya.
"Beneran? Dari tadi aku juga liatin kam..." Omongan Yasmin terpotong oleh bunyi HP Ovie.
"Eh maaf sebentar ya."
Ovie mengangkat telepon. "Halo... Iya... Lagi dirumah Lala ngerjain
tugas. kenapa Ma?... Apa? Mama bercanda kan?... Oke aku kesana sekarang
juga..." Kata Ovie via telepon dengan Mamanya.
"Ada apa Vie?" Tanya Adit dan Randy bersamaan. Ovie hanya menggeleng dan membereskan barang-barangnya.
"Ga ada apa-apa kok. Aku
di suruh Mama pulang. Aku duluan ya temen-temen. Sampai ketemu besok di
sekolah bye..." Pamit Ovie lalu pergi meninggalkan rumah Lala.
Sahabat-sahabatnya hanya terheran-heran melihat tingkah Ovie yang tidak
biasa ini.
"Kok Ovie aneh banget ya? Kalian ngerasa ada yang beda ga sama Ovie?" Tanya Lala.
"Iya. Dari tadi pagi aku
juga udah ngerasa ada yang aneh sama Ovie. Tadi pas mau jemput kamu dia
ngelamun terus. Seharian ini dia begitu. Bukan Ovie banget ini mah."
Jawab Randy.
"Apa Ovie lagi ada masalah ya?" Tanya Yasmin.
"Ga tau juga sih. Udahlah nanti juga dia cerita kalau ada masalah. Ayo
kita lanjutin." Kata Adit. Yang lain mengangguk setuju dan melanjutkan
mengerjakan PR IPS itu.
*****
"Ma, gimana keadaan Papa?" Tanya Ovie khawatir begitu sampai ke RS Kasih Bunda. Terlihat mama Ovie sedang menangis.
"Ma... hiks... Mama ga tau
Vie. Dok... ter lagi meriksa Papa hiks hiks..." Tangis Mama Ovie sambil
memeluk anak semata wayangnya itu.
"Gimana kejadiannya sih Ma?" Tanya Ovie sambil menenangkan mamanya.
"Tadi Mama pergi sebentar
ke dapur ngambil minum Papa untuk minum obat. Tapi pas Mama balik, Mama
liat Papa di lantai sambil megangin dadanya. Mama panik, langsung aja
mama minta Mang Oji (Supir keluarga Ovie) buat anter Mama dan Papa ke RS
terdekat." Jelas Mama Ovie yang mulai tenang.
"Ya udah sekarang Mama tenang ya. Kita berdo'a aja semoga Papa ga kenapa-napa ya Ma." Nasihat Ovie.
"Iya sayang. Makasih ya
kamu udah tenangin Mama. Oh iya, Ovie belum makan kan? Makan dulu yuk!"
Ajak Mama Ovie. Ovie menggeleng lalu tersenyum.
"Ga usah Ma. Ovie ga lapar. Ovie mau tunggu dokter keluar aja." Jawab Ovie. Mamanya tersenyum lalu membelai rambut panjang Ovie.
"Ovie, kamu harus makan.
Mama ga mau kamu sakit. Papa juga pasti ga mau kamu sakit. Ayo kita
makan di kafe rumah sakit ini aja." Ajak Mama Ovie lagi.
"Ya udah deh Ma." Jawab Ovie akhirnya. Mama Ovie dan Ovie makan di kafe
rumah sakit sambil menunggu dokter selesai memeriksa Papa Ovie.
*****
Sudah 1 minggu Papa Ovie dirawat di rumah sakit. Selama itu,
Ovie jadi jarang berkumpul bersama sahabat-sahabatnya. Tiap pulang
sekolah, Ovie langsung menjenguk Papanya di rumah sakit. Oleh karena
itu, setiap diajak pulang bersama atau mengerjakan tugas bersama, Ovie
pasti menolak. Ia juga tidak berangkat bersama teman-temannya lagi. Itu
karena dia harus ke rumah sakit dulu sebelum ke sekolah untuk
mengantarkan makanan untuk Mamanya. Walau Mama Ovie telah meminta Ovie
untuk berhenti melakukan itu, Ovie bersikeras untuk tetap membawakan
makanan untuk Mamanya. Tak jarang Ovie terlambat datang ke sekolah. Dia
belum juga bercerita masalahnya dengan sahabat-sahabatnya.
"Vie, Ovie!!" Panggil Randy saat pulang sekolah. Ovie menoleh.
"Ada apa Randy?" Tanya Ovie sambil melihat Jam yang melingkar di tangan kirinya dengan wajah cemas.
"Jadi gini Vie. Sejak 2
hari lalu kan adikku, Risa, sakit tifus dan dirawat di rumah sakit.
Rencananya nanti yang lain mau jenguk. Kamu ikut kan?" Tawar Randy.
"Sorry Ran, aku ga bisa.
Aku ada urusan. Sekali lagi maaf ya. Aku titip salam aja deh buat Risa.
Eh aku duluan ya!" Pamit Ovie lalu pergi meninggalkan Randy yang
terlihat kecewa.
*****
"Huh! Si Ovie keterlaluan
ya. Emangnya kita ada salah apa sih sama dia? Kok kayaknya beberapa hari
ini dia jauhin kita? Diajak jenguk Risa dia juga ga mua. Sebenernya dia
kenapa sih? Apa dia udah ga mau sahabatan sama kita lagi?" Omel Yasmin
pada entah siapa begitu sampai RS Kasih Bunda, tempat Risa dirawat.
"Udahlah Yas jangan
marah-marah. Tadi Randy bilang dia ada urusan makanya ga bisa ikut."
Jelas Adit. Sebelum Yasmin menjawab, Lala memotongnya.
"Eh? Itu bukannya Oviee ya? Ngapain dia disini?" Tanya Lala sambil
menunjuk Ovie yang sedang menelpon dengan wajah cemas.
"Iya itu Ovie. Samperin yuk." Ajak Randy. Yang lain mengangguk dan langsung berlalu menuju kearah Ovie.
"Maaf pak. Saya mohon maaf
sekali. Tapi Papa saya sedang sakit. Mohon maklumi itu." Terdengar suara
Ovie meminta maaf pada orang yang diteleponnya.
"Sakit? Papa kamu sakit Vie?" Tanya Yasmin tiba-tiba. Ovie yang terkejut langsung mematikan teleponnya.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Ovie panik.
"Jawab pertanyaan kita. Papa kamu sakit? Sejak kapan?" Tanya Lala mengulang pertanyaan Yasmin.
"Hhh... Iya Papa aku sakit sejak 2 minggu lalu. Penyakit jantungnya
kambuh. Sorry aku ga kasih tau kalian. Aku ga mau buat kalian repot
aja." Jawab Ovie. Dia menunduk. Takut sahabat-sahabatnya marah. Tapi
ternyata tidak. Mereka malah memeluk Ovie.
"Ya ampun Vie. Kenapa kamu ga cerita? Kita ga ngerasa direpotin kali. Kita kan sahabat kamu. Lain kali kalau ada masalah kamu cerita ya?" Pesan Adit sambil melepas pelukannya.
"Iya. Makasih ya. Kalian memang sahabat terbaik aku!" Ujar Ovie sambil memeluk keempat sahabatnya.
TAMAT
*****
Gimana? Jelek ya? Hehe maaf ya soalnya kan gue penulis amatir.
Kepanjangan juga ya? Abis keasikan ngetik jadi lupa kalau nih cerpen
udah panjang banget. Ya kurang dan jeleknya nih cerpen mohon maklumi aja
ya. Sekali lagi terima kasih bagi yang mau baca cerpen abal ini. Udah
deh segini dulu. Capek gue ngetiknya.
http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/terlihat-lebih-kurus-raisa-tak-secantik.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/ini-alasan-makhluk-astral-kerap-nongol.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/lee-min-ho-wamil-bagaimana-hubungannya.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/indahnya-pernikahan-kate-upton-dan.html http://beritamurnivip99.blogspot.com/2017/11/ternyata-9-nama-bayi-ini-tidak-boleh.html
BalasHapusTunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
Unsur intrinsik dan ekstrinsik nya mana kak
BalasHapusKarakter tokoh
BalasHapusThanks kak
BalasHapus