Hai!! Penulis amatir balik lagi dan kali ini bawa cerpen loh. Tapi kali ini ada sedikit unsur cinta-cintaan. Ya, karena gue kasian sama ini blog, yang tadi cuma gue posting curhatan gue. Nah sekarang, gue bikin cerpen yang juga gak panjang-panjang amat. Tapi yah emang gak ada ide sih jadi maaf aja kalau jelek atau gimana. Ya udah deh langsung aja, ENJOY...
*****
Kebahagiaanku
"Raka, tebak deh. Kamu tau gak apa yang baru aja aku alami?" Tanya seorang gadis cantik yang duduk disebelahku. Aku yang sedang melihat keramaian di kantin saat istirahat pun segera mengalihkan pandanganku ke arahnya.
"Ya gak tau lah Vis. Kan kamu belum kasih tau aku." Jawabku begitu tau kalau gadis itu adalah sahabatku dari kecil, Viska.
"Iiiih... Raka gak seru deh. Maksud aku kamu tebak dong gitu. Tapi karena aku baik hati, aku kasih tau deh." Katanya lalu dia mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan. "Tau gak? Tadi Fandy nembak aku loh!!" Lanjutnya semangat. Seketika nafasku tercekat dan hatiku terasa sangat sakit.
"Wah serius? Kamu terima gak?" Tanyaku menyembunyikan yang kurasa saat ini.
"Ya diterima dong Ka. Siapa juga yang gak mau sama bintang sekolah? Pintar, jago basket, jago gitar, cakep, ah pokoknya hampir sempurna lah." Jawab Viska dengan mata berbinar menceritakannya. Aku hanya tersenyum menanggapinya.
"Viska!!" Panggil seseorang dari arah belakang. Kami menoleh. Ternyata itu Fandy. Dia menghampiri Viska.
"Hai Fandy! Udah selesai kumpul ekskul basketnya?" Tanya Viska sambil tersenyum dan mendekati Fandy. Huh, terasa terlupakan aku disini.
"Udah kok. Ke taman sekolah yuk! Di sana bagus loh. Sayang jarang banget yang ke taman sekolah." Ajak Fandy. Viska mengangguk senang dan menatapku.
"Ka, aku sama Fandy mau ke taman sekolah nih. Kamu mau ikut gak?" Tanyanya. Aku menggeleng. Kalau aku ikut, bisa jadi obat nyamuk mereka berdua nanti.
"Gak deh. Kalian nikmati aja masa-masa baru jadian berdua. Eh iya, jangan lupa PJ-nya ya.Gue tunggu." Jawabku setengah gak ikhlas. Sakit juga mengatakannya.
"Ya udah. Ka, gue sama Viska pergi dulu. Kalau mau cari di taman sekolah ya." Ujar Fandy lalu pergi bersama Viska meninggalkanku sendiri.
"Huft... rasanya istirahat pertama gini jadi gak mood." Gumamku setelah Fandy dan Viska pergi. Oh iya, kenalkan namaku Raka David Presmanan. Aku merupakan siswa kelas 8-2 di SMP Citra Jaya (Ada gak? kalau ada pinjem nama ya...). Tadi itu adalah Viska Adinda. Sahabatku sejak kecil yang diam-diam aku suka. Sekarang dia sudah punya seorang bintang sekolah, Fandy Akbar. Kalau dibandingkan, aku dan dia memang jauh. jelas saja Viska lebih memilih Fandy. Tapi sudahlah, lagipula tidak ada yang bisa aku lakukan.
S
K
I
P
Ini sudah 1 bulan sejak Viska dan Fandy jadian. Sekarang Viska jadi agak acuh. Aku tau, dia sudah milik Fandy, tapi apa iya harus jadi agak emh... cuek. Awalnya sih Viska masih biasa saja. Tapi entah mengapa 1 minggu terakhir ia seperti agak menjauhiku. 1 lagi kebahagiaanku diambil. Yah, 2 minggu lalu, kakek dan nenekku meninggal karena kecelakaan mobil. Bus yang mereka tumpangi terjun ke jurang. Aku sangat sedih. Jelas, karena kedua orangtuaku sibuk bekerja, nenek dan kakek lah yang memberikanku kasih sayang.
'Sudah 2 kebahagiaanku kau ambil Tuhan. Apa ada lagi kebahagiaanku yang mau kau ambil?' Batinku.
Aku berjalan menyusuri terotoar. Pelajaran hari ini di tiadakan karena guru ada rapat mendadak. Seorang diri aku masuk diantara keramaian kota. Ya, sendiri. Biasanya jika ada kejadian seperti ini, aku akan pulang bersama Viska. Tapi hari ini, dia ingin ke toko buku bersama Fandy.
Perlahan kubuka pintu pagar rumah yang bisa dibilang sangat mewah. Ya, rumahku. Orangtuaku memang sangat kaya karena mereka bekerja tanpa henti sampai melupakanku. Ku masuki rumah dan kulihat Ma,a dan Papa sedang bertengkar. Tak lama, Mama pergi ke kamar dan langsung pergi meninggalkan rumah.
'Apa lagi ini Tuhan? Apa kau tidak puas mengambil nenek dan kakek? Membuat sahabatku tersayang menjauhiku? Sekarang apa lagi? Apa kau akan mengambil keharmonisan dan kebahagiaan keluargaku?' Batinku miris. Aku masuk ke kamar dan memandang langit lewat jendela kamarku yang cukup besar.
"Tuhan, jika kau tak ingin membiarkanku bahagia disini, tolong beri petunjuk padaku dimanakah tempat aku bisa menemukan kebahagiaanku?" Do'aku sambil memejam mata di depan jendela.
TAMAT
*****
Akhirnya selesai juga ni cerpen. Sumpah gaje banget. Makasih bagi yang udah mau baca. Maaf aja kalau ada kesalahan kata atau apapun kurangnya cerpen ini. Maaf juga kalau banyak typo-nya. Oh iya, ini cerpen asli karangan gue. Jadi kalau ada yang mengalami kisah sama, itu hanya kebetulan. Oke lah segini dulu postingan gue. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar