Hai, penulis amatir balik lagi loh!!! Udah berapa lama ya gak ngepost?? Ada mungkin 2 minggu lebih. Well, salahkan tugas-tugas yang menumpuk jadi gue gak bisa ngepost. Berhubung sekarang udah masuk semester 2 dan tanggal 10 Maret nanti gue bakal UTS, jadi guru-guru di sekolah gue gak tanggung-tanggung ngasih tugas langsung seabrek!!Cerbung gue yang satu ini malang banget nasibnya. Ya udah deh, gue mau langsung lanjut aja!!
*****
'Huft... gini lagi deh. Emang nasib kalo punya temen yang udah pada punya pacar gini nih' Keluh Nathan dalam hati.
"Eh? Itu kan.." Kata Nathan terputus. "Guys kita harus pergi sekarang juga!" Kata Nathan panik.
"Ish... lo dari tadi ganggu aja sih Nat. Lo emang sohib kita, tapi lo gak boleh ganggu hubungan kita berdua. Makanya buruan cari pacar dong biar gak jadi jones mulu." Jawab Putra. Nathan tidak mendengarkan. Dia fokus pada orang yang berjalan kearah mereka dengan aura neraka.
"Jadi lo pada gak mau pada ikut nih? Ya udah gue sih fine aja. Tapi kalo ada apa-apa jangan bilang gue gak ngasih tau lo berdua ya. Gue pergi dulu. Bye!!" Nathan langsung lari ngibrit keluar dari kantin lewat jalan belakang. Daniel-Kia dan Putra-Della hanya bisa memandang heran Nathan yang sudah keluar dari kantin.
"Si Nathan aneh-aneh aja. Kayak liat Bu Intan atau monster gajah beledug aja." Ujar Daniel sambil melahap kembali baksonya.
"Hahaha... iya bener!! Bu Intan, Monster Gajah Beledug di sekolah ini. Gendut, pendek, galak, judes, hahaha... lengkap banget kekurangannya dia." Tambah Putra.
"Pu... Putra!" Kata Della pelan sambil memukul pelan tangan Putra.
"Daniel... liat belakang lo!!" Kia ikut mengingatkan tapi Daniel tetap asik dengan baksonya. Baru saja Kia dan Della ingin mengingatkan lagi, tapi sayang sudah terlambat.
"Daniel Rizky Pralesmana, Putra Khairul Akbar!! Akhirnya saya temukan kalian. Walaupun tidak bertemu dengan Nathan Alexander. Kalian berdua ikut saya!" Perintah Bu Intan sambil menjewer telinga Daniel dan Putra. Posisi makan Putra dan Daniel memang membelakangi pintu masuk kantin. Oleh karena itu, mereka tidak tau kalau ada bu Intan di belakang mereka.
"A... Aw sakit sakit!! I... iya bu maaf maaf! Sakit bu, lepasin!!" Rintih Daniel dan Putra sambil memegangi telinga mereka yang dijewer oleh bu Intan.
"Adella Maharani, Shaskia Azzahra kalian juga ikut karena tadi sudah berusaha memberi tau 2 trouble makers ini atas kedatangan saya. Ayo cepat!" Suruh Bu Intan sambil melihat name tag Della dan Kia lalu berjalan ke arah ruang guru bersama 4 orang tadi.
*****
"Hosh... hosh... marathon dari kantin ke kelas capek juga ya." Keluh
Nathan yang baru sampai di kelas.
"Heh! Lo gak liat apa gue lagi nyapu? Liat nih kotor lagi gara-gara lo
lari-lari gak jelas dan buat kotorannya nyebar lagi kan!!" Seru Rachel
kesal. Tapi Nathan tidak memperdulikannya.
'Eh iya, kabar Daniel sama Putra gimana ya? Berhasil kabur kagak tu anak
dua?" Batin Nathan.
"Yeee malah
bengong. Nathan!!" Panggil Rachel, tidak ditanggapi Nathan. "Woy
NATHAN!!" Panggil Rachel lebih keras. Tapi masih tidak ditanggapi.
"NATHAN ALEXANDER!!!" Teriak Rachel tepat di telinga Nathan.
"astagfirullahguegantengracheljelek!!!" Latah Nathan. Rachel tambah
kesal saja mendengarnya.
"Lo latah mah latah aja tapi gak usah pake ngatain gue kali!!" Ujar
Rachel kesal. Nathan hanya nyengir kuda.
"Hehe... sorry. Abis lo ngagetin gue kayak gitu." Jawab Nathan.
"Lo tadi ngelamunin apaan sih sampe gak denger gue manggil 4 kali?"
Tanya Rachel sambil melanjutkan menyapu kelas karena ini giliran dia piket.
"Ini si Daniel sama Putra kok belom dateng juga ya? Padahal 5 menit lagi
masuk." Ujar Nathan sambil melihat arloji di tangan kirinya.
"Halah, paling bolos pelajaran lagi." Jawab Rachel sekenanya.
"Gak mungkin. Lo tau sendirri gue sama temen-temen itu bolos pelajaran gak
pernah lebih dari 2 kali sehari." Balas Nathan. "Lagian gak mungkin
mereka bolos bawa-bawa Della sama Kia.
"Hmmm... iya juga ya." Nathan agak kesal karena perkataannya kurang
ditanggapi oleh Rachel. Akhirnya sebuah ide jahil terlintas di otak Nathan.
"Eh, selama ini rambut lo selalu dikuncir. Gue pengen liat rambut lo kalau digerai kayak apaan." Ujar Nathan lalu menarik ikat rambut milik Rachel sehingga rambut Rachel yang semula dikuncir jadi tergerai.
"Eh eh... balikin gak ikat rambut gue!! Nathan jangan jail!!" Seru Rachel kesal sambil mencoba meraih ikat rambutnya yang diambil oleh Nathan. Nathan langsung mengangkat tangnnya tinggi-tinggi hingga Rachel yang lebih pendek 9 cm dari Nathan tidak bisa meraihnya.
"Kalo mau ambil aja sendiri weeeekk!!!" Kata Nathan lalu berlari keluar kelas. Rachel akhirnya mengjar Nathan. Acara kejar-kejaran Nathan dengan Rachel mungkin menjadi tontonan yang asik bagi siswa-siswi yang kebosanan. Mereka tidak sadar bahwa sekarang mereka tengah menjadi tontonan hampir semua siswa.
"Nathan!!! bali..." Kata-kata Rachel terputus begitu Nathan berhenti berlari secara tiba-tiba. Akhirnya Rachel menabrak Nathan dan terjatuh ke belakang. "Aduh sakit... Woy Ketan item, jangan berhenti tiba-tiba dong. Sakit tau!!!" Keluh Rachel sambil bangun dari jatuhnya.
"Pertama, nama gue bukan KETAN tapi NATHAN inget tuh!! Lagian gue putih kali gak item." Jawab Nathan agak ketus. "Yang kedua, namanya gue kaget ya berhenti tiba-tiba lah. Siapa suruh lo ngikutin gue heh?" Lanjutnya. Rachel merengut kesal.
"Gue ngikutin lo, karena lo ngambil ikat rambut gue. Maunya gak disalahin. Sini balikin!!" Seru Rachel sambil merebut ikat rambutnya yang ada di tangan Nathan.
"Eh, itu bukannya Della, Putra, Kia, sama Daniel kan ya?" Tanya Nathan sambil menunjuk orang-orang yang dia sebut. Rachel melihat ke arah yang ditunjuk oleh Nathan.
"Iya itu mereka. Ngapain mereka hormat ke bendera pas jam istirahat mau habis? Bukannya masuk kelas." Jawab Rachel.
'Jangan-jangan mereka ketangkep sama tuh gajah beledug lagi. Tapi kenapa Della sama Kia ikut dihukum ya? Emh... mungkin karena mau bantu Putra sama Daniel kabur kali. Hahaha... biar aja deh mereka. Siapa suruh tadi gue bilangin gak percaya.' Batin Nathan sambil tersenyum-senyum sendri.
"Woy Ketan item, kanapa lo senyum-senyum sendiri? Udah gak waras heh?" Tanya Rachel sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nathan.
"Gue masih normal kali." Jawab Nathan sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana dan berjalan perlahan kearah 2 sahabatnya itu.
"Cih... sok cool banget sih jadi orang. Mending beneran keren. Lah ini? Trouble makers sekolah iya." Ujar Rachel lalu mengikuti Nathan dari belakang.
"Hello guys!! Capek ya? Gak pada mau dengerin gue sih tadi." Sapa Nathan sambil tersenyum mengejek.
"Heh Nathan, tega banget lo ninggalin kita berdua." Jawab Putra sambil memasang tampang cemberutnya.
"Ya lagian lo berdua juga gak mau dengerin gue. Malah ngira gue mau gangguin acara kalian sama Della dan Kia. Ya udah gue tinggal aja." Ujar Nathan lalu menempatkan posisi disamping Daniel dan ikut hormat ke bendera. Yang lain menatapnya kaget terutama Rachel.
"Lo ngapain ikut hormat ke bendera juga Nat? Kan lo gak ikut dihukum sama bu Intan." Tanya Daniel bingung.
"Tapi tadi kan kita bikin ulah sama-sama. Cuma bedanya, gue lagi beruntung gak ketangkep dan lo berdua lagi apes ketangkep sama gajah beledug. Kita lakuin salah kan sama-sama, jadi kita tanggung sama-sama juga." Jawab Nathan sambil tersenyum. Rachel menatapnya dengan pandangan kagum dan tidak percaya.
'Apa tadi dia bilang? Tumben banget nih anak omongannya mutu. Biasanya omongannya cuma bisa bikin kesel setengah mampus. Walau dia trouble makers, ternyata dia setia kawan juga ya...' Batin Rachel diiringi senyumnya.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Sakit jiwa lo?" Ujar Nathan.
'Aish... baru aja dipuji, sifat ngeselin kambuh lagi.' Gumam Rachel dalam hati. Dia langsung mengganti senyumnya dengan tampang kesal. "Lo bisa gak sih sehari aja jadi anak baik? Jangan ganggu gue, jangan ngatain gue. Huh, sama sohib-sohib lo aja sok baik giliran sama gue, sifat asli lo keluar." Kata Rachel.
"So? Kalo gue emang seneng jailin lo kenapa? Lo gak suka? Udah sono nenek lampir balik ke alamnya. Jangan ngikut-ngikut Nathan si pangeran tampan yang jelas-jelas gak suka sama lo!" Jawab Nathan yang diakhiri dengan kata-kata narsisnya.
"Idih amit-amit deh. Ya udah gue balik ya Del, Ki." Pamit Rachel lalu langsung ngibrit ke kelas VIII-1.
"Ish... Rachel gak setia kawan nih." Keluh Kia yang disambut anggukan oleh Della. Sedangkan Nathan, Daniel, dan Putra hanya tersenyum saja menanggapinya.
"Hahaha... sabar ya punya temen kayak nenek lampir itu." Jawab Nathan yang diiringi tawa Daniel dan Putra.
"Kalo mau ambil aja sendiri weeeekk!!!" Kata Nathan lalu berlari keluar kelas. Rachel akhirnya mengjar Nathan. Acara kejar-kejaran Nathan dengan Rachel mungkin menjadi tontonan yang asik bagi siswa-siswi yang kebosanan. Mereka tidak sadar bahwa sekarang mereka tengah menjadi tontonan hampir semua siswa.
"Nathan!!! bali..." Kata-kata Rachel terputus begitu Nathan berhenti berlari secara tiba-tiba. Akhirnya Rachel menabrak Nathan dan terjatuh ke belakang. "Aduh sakit... Woy Ketan item, jangan berhenti tiba-tiba dong. Sakit tau!!!" Keluh Rachel sambil bangun dari jatuhnya.
"Pertama, nama gue bukan KETAN tapi NATHAN inget tuh!! Lagian gue putih kali gak item." Jawab Nathan agak ketus. "Yang kedua, namanya gue kaget ya berhenti tiba-tiba lah. Siapa suruh lo ngikutin gue heh?" Lanjutnya. Rachel merengut kesal.
"Gue ngikutin lo, karena lo ngambil ikat rambut gue. Maunya gak disalahin. Sini balikin!!" Seru Rachel sambil merebut ikat rambutnya yang ada di tangan Nathan.
"Eh, itu bukannya Della, Putra, Kia, sama Daniel kan ya?" Tanya Nathan sambil menunjuk orang-orang yang dia sebut. Rachel melihat ke arah yang ditunjuk oleh Nathan.
"Iya itu mereka. Ngapain mereka hormat ke bendera pas jam istirahat mau habis? Bukannya masuk kelas." Jawab Rachel.
'Jangan-jangan mereka ketangkep sama tuh gajah beledug lagi. Tapi kenapa Della sama Kia ikut dihukum ya? Emh... mungkin karena mau bantu Putra sama Daniel kabur kali. Hahaha... biar aja deh mereka. Siapa suruh tadi gue bilangin gak percaya.' Batin Nathan sambil tersenyum-senyum sendri.
"Woy Ketan item, kanapa lo senyum-senyum sendiri? Udah gak waras heh?" Tanya Rachel sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nathan.
"Gue masih normal kali." Jawab Nathan sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana dan berjalan perlahan kearah 2 sahabatnya itu.
"Cih... sok cool banget sih jadi orang. Mending beneran keren. Lah ini? Trouble makers sekolah iya." Ujar Rachel lalu mengikuti Nathan dari belakang.
"Hello guys!! Capek ya? Gak pada mau dengerin gue sih tadi." Sapa Nathan sambil tersenyum mengejek.
"Heh Nathan, tega banget lo ninggalin kita berdua." Jawab Putra sambil memasang tampang cemberutnya.
"Ya lagian lo berdua juga gak mau dengerin gue. Malah ngira gue mau gangguin acara kalian sama Della dan Kia. Ya udah gue tinggal aja." Ujar Nathan lalu menempatkan posisi disamping Daniel dan ikut hormat ke bendera. Yang lain menatapnya kaget terutama Rachel.
"Lo ngapain ikut hormat ke bendera juga Nat? Kan lo gak ikut dihukum sama bu Intan." Tanya Daniel bingung.
"Tapi tadi kan kita bikin ulah sama-sama. Cuma bedanya, gue lagi beruntung gak ketangkep dan lo berdua lagi apes ketangkep sama gajah beledug. Kita lakuin salah kan sama-sama, jadi kita tanggung sama-sama juga." Jawab Nathan sambil tersenyum. Rachel menatapnya dengan pandangan kagum dan tidak percaya.
'Apa tadi dia bilang? Tumben banget nih anak omongannya mutu. Biasanya omongannya cuma bisa bikin kesel setengah mampus. Walau dia trouble makers, ternyata dia setia kawan juga ya...' Batin Rachel diiringi senyumnya.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri? Sakit jiwa lo?" Ujar Nathan.
'Aish... baru aja dipuji, sifat ngeselin kambuh lagi.' Gumam Rachel dalam hati. Dia langsung mengganti senyumnya dengan tampang kesal. "Lo bisa gak sih sehari aja jadi anak baik? Jangan ganggu gue, jangan ngatain gue. Huh, sama sohib-sohib lo aja sok baik giliran sama gue, sifat asli lo keluar." Kata Rachel.
"So? Kalo gue emang seneng jailin lo kenapa? Lo gak suka? Udah sono nenek lampir balik ke alamnya. Jangan ngikut-ngikut Nathan si pangeran tampan yang jelas-jelas gak suka sama lo!" Jawab Nathan yang diakhiri dengan kata-kata narsisnya.
"Idih amit-amit deh. Ya udah gue balik ya Del, Ki." Pamit Rachel lalu langsung ngibrit ke kelas VIII-1.
"Ish... Rachel gak setia kawan nih." Keluh Kia yang disambut anggukan oleh Della. Sedangkan Nathan, Daniel, dan Putra hanya tersenyum saja menanggapinya.
"Hahaha... sabar ya punya temen kayak nenek lampir itu." Jawab Nathan yang diiringi tawa Daniel dan Putra.
*****
"BRUK..." Terdengar suara benda jatuh yang sangat keras dari arah perpustakaan. Rachel yang mendengarnya bergidik ngeri.
"Su... suara apaan tuh??Asalnya dari perpustakaan." Kata Rachel sambil menoleh ke arah perpustakaan yang sepi. "Perasaan ini udah jam masuk deh dan lagi, hari ini kan bu Melly (Penjaga Perpustakaan) gak masuk dan pasti perpustakaan tutup. Te... terus siapa yang jatuhin benda di perpustakaan ya? Ja... jangan-jangan hantu lagi. Ah tapi gak mungkin juga ada hantu siang bolong gini. Emh... samperin, enggak, samperin, enggak. Samperin aja deh." Lanjutnya setelah memutuskan.
"Aish... kenapa pake jatoh sih nih buku. Gak tau apa kalo gue nubruk rak ini aja udah sakit." Keluh seorang murid laki-laki sambil membereskan buku-buku yang terjatuh akibat dia yang menabrak rak buku dengan cukup keras.
"Ha... hallo!! A... apa ada o... orang di... disini?" Tanya Rachel begitu mendengar keluhan murid tadi.
"Ah iya ada. Maaf terganggu sama suara tadi." Ujar murid laki-laki tadi. Rachel mendekatinya dan mulai membantunya merapihkan semua buku yang berserakan.
"Oh... ya udah sini gue bantu beresin." Jawab Rachel. Murid tadi mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia tundukkan untuk membereskan buku-buku yang berjatuhan.
"Wah makasih ya..." Kata orang itu. Rachel mengangguk dan menoleh ke murid yang sedari tadi belum ia ketahui siapa.
"Iya sama-sama. Oh iya, kita belum kenalan. Nama gue Rachel dari kelas VIII-1." Rachel memperkenalkan dirinya. Murid tadi tersenyum sangat manis sampai Rachel menatapnya kagum.
"Nama gue..."
*****
Kira-kira siapa ya murid itu? Penasaran? Kalau iya, tunggu kelanjutan part berikutnya yang mungkin akan lama gue post mengingat begitu banyak tugas sekolah yang menanti gue. Segini dulu postingan gue kali ini. Sampei ketemu di postingan berikutnya ya!!